Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Ibu Muda Asal Dusun Pancer Lapor Polisi

    Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Ibu Muda Asal Dusun Pancer Lapor Polisi
    Rika Mulyani dan anaknya

    Banyuwangi - Nasib apes menimpa Rika Mulyani (42) warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dirinya harus mendapatkan beberapa luka setelah diduga mendapatkan kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki berinisial HT yang juga masih kerabatnya sendiri, Senin (2/9/2024) lalu.

    Peristiwa tersebut terjadi di sekitar wisata Pantai Cemara Pancer saat dirinya tengah mengikuti kegiatan paduan suara utuk rencana kegiatan Petik Laut Pancer. Rika Mulyani mengatakan, sekitar pukul 15:10 WIB sedang berada di tepi jalan paving dan menghadap ke arah selatan memanggil-mangil anaknya yang sedang bermain pasir.

    Tiba-tiba seorang pengendara motor datang dari arah timur sambil memainkan gas motor yang membuatnya kaget dan hampir terserempet. Beruntung dia reflek dan bisa menghindarinya. Mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu, lantas Rika meneriaki pengendara motor tersebut, "Opo karepmu woi" (Apa maumu hai).

    Mendengar teriakan tersebut, si pengendara lantas berhenti, menoleh ke arah Rika sambil berkata "Ngomong opo koe" (Ngomong apa kamu), dengan nada geram.

    Rika pun kemudian mengulangi kalimatnya dan baru menyadari kalau orang itu ternyata mantan iparnya berinisial HT. Saat itu HT langsung mendekatinya, mendorong dan menarik kerudung Rika. Bahkan, dia juga melayangkan bogem mentahnya ke Rika.

    ”Saya di pukul bagian belakang kepala dan pipi, ” kata Rika.

    Aksi kekerasan yang dilakukan HT kepada Rika terhenti ketika seorang wanita yang berada di sekitar lokasi kejadian melerai. Atas kejadian tersebut, Rika kemudian melapor ke Polsek setempat dengan didampingi anaknya, Alfin Fathan Andika (16).

    Karena di rumah masih ada anaknya yang masih kecil, Rika kemudian meminta agar Alfin pulang lebih dulu dan membelikan adiknya makanan. Diluar dugaan, sampai di rumah Alfin mendatangi HT dan mengutarakan kekecewaannya. Dengan sedikit emosi Alfin mempertanyakan alasan kenapa ibunya di pukuli.

    Di tempat tersebut tidak hanya ada HT, namun ada ayah kandung Alfin juga (FT) yang resmi bercerai dengan ibunya (Rika) sejak September 2023. Selain itu ada pula sepupunya berinisial, YD. Entah apa yang menjadi alasannya, Alfin Fathan Andika yang masih dibawah umur itu justru jadi sasaran kemarahan dan mengalami tindakan kekerasan dari ketiganya.

    ”Sirahe benjut digebuki bapake karo sikile getihen, kena sepatu entah dari bapaknya atau pamannya (Kepalanya benjut dipukuli bapaknya dan kakinya berdarah kena sepatu entah dari bapaknya (FT), atau pamannya (HT), ” terang Rika dalam logat jawa.

    AKP Lita Kurniawan, Kapolsek Pesanggaran saat dikonfirmasi pada Rabu 4 September 2024, membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Korban sudah melapor ke Polsek, saat ini sedang ditangani secara yuridis prosedural dengan memeriksa saksi-saksi, visum sudah kita cukupi dan nanti perkembangannya seperti apa biar unit reskrim dulu yang menangani, " ungkapnya. 

    banyuwangi
    Pesanggaran

    Pesanggaran

    Artikel Sebelumnya

    Tingkatkan Pendapatan Pelaku UMKM, Pemkab...

    Artikel Berikutnya

    Tingkatkan Kualitas Pelayanan Polresta Banyuwangi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Kades Kradenan, Inspektorat Banyuwangi Layangkan Surat Panggilan
    Wamenpar Ni Luh Puspa Tinjau Kesiapan Nataru di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi
    Peringati Harjaba ke-254, Gapensi dan PELTI Banyuwangi Gelar Kejurkab Tenis

    Ikuti Kami